Palem Kipas
(Ravenala madagascariensis Sonn)
Tanaman ini
merupakan keterpaduan bentuk tanaman palem dan tanaman pisang, namun lebih
dekat dengan suku pisang-pisangan.
Palem kipas
atau Ravenala madagascariensis sonn. berasal dari hutan sekunder
Madagascar, di Indonesia dikenal dengan
nama Palem Kipas, sedangkan di dunia Internasional dikenal dengan nama Palem
Pelancong, dan termasuk dalam suku Strelitziaceae.
Sebutan
“Palem Pelancong” dilatarbelakangi oleh para pecinta alam yang menjelajahi
hutan Madagascar yang saat itu mengalami kehausan dan kesulitan mendapatkan air
minum, yang akhirnya dapat bertahan hidup dengan memanfaatkan air hujan yang
tertampung pada lipatan pelepah daun dan dapat diminum secara langsung. Akan tetapi
pada musim kemarau jika pada lipatan daun sudah tidak terdapat sisa air hujan
lagi, para pelancong dapat memanfaatkan tangkai daunnya untuk mendapatkan air
dengan cara memerasnya, namun air hasil perasan ini perlu disaring dan disuci
hamakan terlebih dahulu karena berwarna
hitam dan berbau.
Tanaman ini
dapat tumbuh pada ketinggian 600 mdpl, tahan terhadap angin kencang, dengan
panjang tangkai daun hingga ujung daun mencapai 4 meter , ketinggian pohon
rata-rata mencapai 7 meter dengan diameter batang mencapai 20 cm, berbunga
sepanjang tahun, berwarna putih dan
berukuran besar, sedangkan buahnya berwarna coklat dengan biji berwarna
kebiru-biruan.
Di wilayah
perkotaan, palem kipas cocok ditanam di
ruang terbuka hijau, selain berukuran besar tanaman ini juga tahan terhadap
angin, perawatannya sangat mudah, dengan kondisi tanah yang cukup air dan sinar
matahari penuh, tanaman ini dapat tumbuh dengan baik menjadi pohon yang indah.
Lokasi : Depan kelas XII-2, XII-7