Sawo Manila
(Manilkara zapota)
Sawo manila
merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Wilayah ini adalah
produsen dan sekaligus konsumen utama buah ini di dunia. Sawo disukai terutama
karena rasanya yang manis dan daging buahnya yang lembut.
Kebanyakan
buah sawo manila dimakan dalam keadaan segar sebagai buah meja. Akan tetapi
sawo dapat pula diolah menjadi serbat (sherbet), dicampurkan ke dalam es krim,
atau dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan menjadi sirup, atau
difermentasi menjadi anggur atau cuka. Getahnya dapat dijadikan lem ataupun
pernis.
Getah pohon
sawo disadap di Amerika, dikentalkan menjadi chicle yang merupakan bahan permen
karet alami. Getah ini juga diolah menjadi aneka bahan baku industri sebagai
pengganti getah perca dan bahan penambal gigi.
Kayu sawo
berkualitas bagus, tergolong kayu keras dan berat, dengan tekstur halus dan
pola warna yang menarik. Kayu ini terutama disukai sebagai bahan perabot dan
ukir-ukiran, termasuk untuk pembuatan patung, karena sifatnya yang mudah
dikerjakan dan mudah dipelitur dengan hasil yang baik. Kayu sawo memiliki
keawetan yang baik, tahan terhadap serangan jamur dan serangga. Kayu ini juga
merupakan favorit anak-anak di Jawa untuk membuat gasing.
Kulit kayunya
menghasilkan tanin, yang secara tradisional digunakan nelayan sebagai bahan
pencelup (ubar) layar dan alat pancing. Beberapa bagian pohon sawo juga
digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk mengatasi diare (tanin yang
terkandung pada kulit batang), demam (tanin dan biji), dan bahan bedak untuk
memulihkan tubuh sehabis bersalin (bunga). Menurut penelitian yang dikutip
Setiawan Dalimartha bahwa secara in vitro, ekstrak daun sawo manila dengan
kadar 0,5%, 1%, dan 2% dapat meningkatkan kelarutan batu ginjal dan garam
kalsium lainnya. Diketahui juga, bahwa daya larut ekstrak metanol lebih besar
daripada ekstrak air.
Lokasi: Dekat gazebo kolam
Lokasi: Dekat gazebo kolam